Minggu, 11 November 2012

Definisi Evaluasi Alternatif, Pembelian Online, AIDA, Sumber Daya Konsumen, Sumber Daya Ekonomi


Evaluasi alternatif

Evaluasi Alternatif merupakan suatu proses dimana suatu alternatif pilihan dievaluasi dan dipilih oleh konsumen. Pada tahap evaluasi konsumen harus:
1). Menentukan kriteria yang akan digunakan untuk menilai alternatif,
2). Memutuskan alternatif mana yang akan dipertimbangkan,
3). Menilai kinerja dan alternatif yang dipertimbangkan dan
4). Memilih dan menerapkan kaidah keputusan untuk membuat pilihan akhir.

Pembelian Online

Saat ini pembelian online sudah tidak asing lagi dimana-mana sudah banyak yang melakukan usahanya dengan bisnis online. Karena kecanggihan internet semakin pesat maka pembelian online pun dijadikan para produsen untuk memasarkan produknya lebih luas lagi.Dan para konsumen pun dapat mengaakses atau mencari tahu produk yang ingin dibeli lewat jaringan internet.

Banyak hal yang menyebabkan seseorang lebih memilih belanja online karena memiliki banyak keuntungan. Berikut ini Keuntungan Belanja Online diantaranya :

1.       Tidak terikat tempat dan waktu, terutama bagi anda orang yang sibuk sehingga tidak sempat berbelanja dengan mendatangi ketoko.
2.       Banyak pilihan toko online yang menyediakan ragam produk yang anda inginkan.
3.       menghemat waktu dan tenaga, anda tidak perlu berkeliling mal atau toko, anda cukup meluangkan waktu sebentar dengan membuka internet dan tentu saja anda akan terhindar dari kemacetan jalan raya.
4.       Anda dapat membandingkan produk dan harga dengan toko online lainnya, sehingga lebih banyak pilihan.
5.       Proses belanja yang mudah, cukup memesan barang, dan pembayaran biasanya dapat melalui internet/mobile banking atau ATM dan tinggal menunggu barang dikirim.
Selain kelebihan ada juga Kekurangan dari belanja online, berikut ini kekurangan dari belanja online :


1.       sering terjadi penipuan barang tidak dikirim setelah dilakukan pembayaran.
2.       fisik dan kualitas barang tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena kita hanya dapat melihat melalui foto yang ada di website.
3.       Dikenakan biaya transportasi, sehingga ada biaya tambahan.
4.       Tidak dapat melihat dan mencoba secara barang yang dipesan.
5.       Butuh waktu agar barang sampai ditempat anda karena proses pengiriman.

AIDA
Model AIDA adalah salah satu model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Menurut model ini, alat promosi harus menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan. Dalam membangun program komunikasi yang efektif, aspek terpenting adalah memahami proses terjadinya respon dari konsumen, misalnya dalam hal konsumen melakukan pembelian suatu produk, maka diperlukan pemahaman mengenai usaha promosi yang dapat mempengaruhi respon konsumen tersebut (Belch 1995:163 dalam Nurbenny 2005:38).

Teori keputusan pembelian dalm model AIDA dijelaskan dalam empat tahap sebagai berikut :
• Tahap Menaruh Perhatian (Attention)
• Tahap Ketertarikan (Interest)
• Tahap Berhasrat/Berniat (Desire )
• Tahap Memutuskan untuk aksi beli (Action)

Sumber Daya Konsumen
Sumber Daya Konsumen adalah semua pendapatan atau kekayaan yang dimiliki seorang konsumen yang bertujuan untuk menentukan apa yang akan dibeli oleh konsumen (keputusan konsumen).  Sumber daya konsumen terhadap pembelian terkait dengan pendapatan yang didapat setiap konsumen. Tinggi atau rendahnya pendapatan konsumen, mempengaruhi pengeluaran mereka terhadap suatu barang.
Terdapat 3 macam sumber daya konsumen yaitu:
1.       Sumber Daya Ekonomi – Uang
Sumber daya Konsumen dipengaruhi oleh potensi sumber daya ekonomi, atau biasa dikenal dengan potensi ekonomi. Keadaan ekonomi konsumen sangat mempengaruhi konsumen tersebut dalam mengambil suatu keputusan. Keputusan konsumen sehubungan dengan produk  sangat dipengaruhi oleh jumlah sumber daya ekonomi yang dimiliki pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Berikut ini adalah pembagian sumber daya ekonomi (pendapatan) konsumen, yaitu:
a)      Sumber daya ekonomi individu.
b)      Sumber daya ekonomi keluarga.
c)       Sumber daya ekonomi rumah tangga.
Selain pendapatan, sumber daya ekonomi lainnya yaitu kekayaan (asset / nilai bersih) dan kredit. Kekayaan seseorang berkorelasi dengan pendapatan orang tersebut.
2.       Sumber Daya Temporal – Waktu
Waktu menjadi salah satu variabel yang semakin penting dalam memahami perilaku konsumen. Banyak konsumen yang semakin mengalami kemiskinan akan waktu, karena kesibukan dalam kegiatan sehari-hari. Namun demikian ada suatu bagian waktu yang dihabiskan untuk kegiatan yang sangat peribadi yaitu waktu senggang. Secara historis, anggaran waktu konsumen dianggap memiliki dua komponen, yaitu waktu kerja dan waktu senggang. Menurut Lane dan Lindquist, anggaran waktu konsumen terbagi atas:
a)      Waktu yang menghasilkan pendapatan
b)      Waktu terikat (wajib dan non-wajib)
c)       Waktu tidak terikat (terencana dan tidak terencana)
3.       Sumber Daya Kognitif – Perhatian
Sumber daya kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia untuk menjalankan berbagai kegiatan pengolahan informasi. Karena kapasitas tersebut terbatas, orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi. Perhatian terdiri dari dua dimensi:
a)      Arahan (direction) menggambarkan fokus perhatian
b)      Intensitas mengacu pada jumlah kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu. 

Sumber Daya Ekonomi

Sumber Daya Ekonomi adalah Alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia,wujudnya berupa barang atau jasa.
Sumber daya ekonomi dibagi menjadi 4 macam:
- Sumber Daya Alam (SDA)
- Sumber Daya Manusia (SDM)
- Sumber Daya Kewirausahaan
- Sumber Daya Modal








http://gultomhans.wordpress.com/2012/11/11/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian/
http://boenesaja.blogspot.com/2012/08/kelebihan-dan-kekurangan-belanja-online.html
http://studyerik.blogspot.com/2011/11/sumber-daya-ekonomi.html

Sabtu, 03 November 2012

Teknik Menentukan Sampel Yang Baik dan Contohnya

Sebelum kita mencari tahu bagaimana menentukan sampel yang baik.. kita artikan dulu apai itu Sampel ??? yaitu sebagian dari populasi. Artinya tidak akan ada sampel jika tidak ada populasi. Sedangkan Populasi yaitu keseluruhan elemen atau unsur yang akan kita teliti.

Apabila kita telah menetapkan masalah penelitian dan kita sudah membatasi populasi,maka masalah berikutnya yang muncul adalah kita memiliki keterbatasan dalam mengakses seluruh populasi, sehingga dikembangkanlah teknik untuk dapat mengambil keseimpulan berkaitan dengan populasi tetapi dengan data yang lebih terbatas. Data terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut dinamakan sampel.

Alasan Pengambilan Sampel
1. Keterbatasan waktu, biaya, tenaga yang dimiliki peneliti.
2. Penelitiannya bersifat penjajagan.
3. Setiap unsur dalam populasi dianggap memiliki karakter yang sama (homogen)
Untuk menentukan jumlah sampel digunakan ketentuan sebagai berikut :
Jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamate :
N
n= ------------
N*d^2 + 1
dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.
Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan penelitian dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58 orang.
Surakhmad berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi lebih dari 1000, maka jumlah sampel sekurang-kurangnya 15%.

1. probability sampling
probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini adalah
1.a simple random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota populasi tersebut.

1.b Proportionate stratified random samplng
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti. Contohnya guru DKI jakarta yang mengikuti ujian sertifikasi :
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 370 orang
Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah guru sesuai dengan bidang studi. Contohnya jumlah sampel guru bahasa Indonesia menjadi
pertama : tentukan dahulu jumlah sampel dengan presisi 10% menjadi

370
-------------- = 77.24 = 77 orang
370*0.1^2 + 1

kedua : tentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata
100
--- x 77 = 20,8 = 21 orang
370

1.c Disproportionate random sampling
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yangn kurang proporional, contohnya

guru BP : 1 orang
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 371 orang

jumlah sampel untuk guru BP satu orang.

1.d Area sampling (sampel kluster )
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah gewografis yang ada. Misalnya penelitian tentang tingkat pendidikan warga di desa tambakmekar RW 04. RW 04 terdiri dari 5 RT misalnya, maka sampel harus memuat warga dari tiap RT.

2. non propability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk terambil sebagai sampel.

2.a Sampling sistematis
Pengambilan sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara
seragam. Misalnya Diketahui daftar pelanggan PT Telkom yang telah diberi nomor dari 1 sampai 1000. Pelanggan yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang memilki no urut kelipatan 1, 10, 20, 30, dan seterusnya.

2.b Sampling kuota
Teknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan pertimbanga peneliti. Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Contohnya untuk menentukan kuota haji penduduk indonesia yang berjumlah 250 jt orang maka diambil jatah 250.000 orang.

2.c sampling aksidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yangsecara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dijadikan sampel. Misalnya untuk meneliti produk sabun yang diminati konsumen pada supermarket X, maka diambil sampel pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di hari tersebut.

2.d Purposive sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Misalnya peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa tambakmekar maka yang dipilih menjadi sampel adalah para dokter, bidan atau mantri di puskesmas desa.

2.e sampling jenuh
Yaitu pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.

2.f Snowball sampling (getuk tular)
Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih dahulu, lalu dari jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak. Misalnya peneliti ingin mengetahui latar belakang keluarga para pecandu narkoba di suatu tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau dua orang responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat menambah jumlah respondennya.

Sumber:
Riduwan, Drs, MBA (2006), Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti pemula, Bandung, Alfabeta 
http://tesis08.blogspot.com/2008/11/teknik-pengambilan-sampel.html