Sumber data
terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama), sementara
data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada.
Contoh data
primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui kuesioner, kelompok
fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti dengan nara sumber.
Contoh data
sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji,
laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh
dari majalah, dan lain sebagainya.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan
dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan
penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud
inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh
variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel
yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit
analisis sebagai sasaran penelitian.
Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis
yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap
variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan.
Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya
dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.
Indikator empiris menunjuk pada yang diamati dari variabel
yang bersangkutan, dan pengukuran menunjuk pada kualitas yang diamati.
Sehubungan dengan masalah pengukuran ini, harus disadari bahwa kita menghadapi
obyek yang berbeda-beda yang mengakibatkan adanya variasi dalam pengukuran. Prof.
Dr. Sutrisno Hadi, M.A. menyebutkan 5 variasi pada pengukuran, yaitu:
1.
perbedaan yang terdapat dalam obyek-obyek yang dukur,
2.
perbedaan situasi pada saat pengukuran dilakukan,
3.
perbedaan alat pengukuran yang digunakan,
4.
perbedaan penyelenggeraan atau administrasinya,
5.
perbedaan pembacaan dan atau penilaian hasil pengukurannya.
Faktor-faktor tersebut perlu diperhatikan dalam melakukan
pengumpulan data. Masalah validitas reliabilitas merupakan faktor yang perlu
diperhatikan dalam masalah pengukuran ini. Alat ukur dikatakan valid apabila
alat itu mengukur yang diukurnya dengan teliti. Proses pengumpulan data itu
sendiri menurut Nan Lin pada umunya terdiri atas 8 tahap, sebagai
berikut:
1. Tinjauan literatur dan konsultasi
dengan ahli
Pengumpulan
data biasanya diawali dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
masalah penelitian. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui
peninjau literatur yang relevan dan konsultasi dengan para ahli. Melalui usaha-usaha
ini peneliti berusaha memahami benar-benar isu penelitian, konsep, dan
variable-variabel yang dipergunakan oleh peneliti lain dalam mempelajari hal
yang serupa di masa lalu, dan hipotesis-hopotesis yang pernah diteliti pada
waktu lalu. Perlu juga dipahami ciri-ciri orang yang menjadi responden kita
dalam penelitian.
2. Mempelajari dan melakukan
pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data akan dikumpulkan.
Maksudnya
supaya peneliti yang bersangkutan dapat diterima di dalam kelompok masyarakat
itu dan memahami berbagai kebiasaan yang berlaku di dalamnya. Untuk itu perlu
dikaitkan pendekatan terhadap tokoh-tokoh yang bersangkutan.
3. Membina dan memanfaatkan hubungan
yang baik dengan responden dan lingkungannya.
Untuk
maksud tersebut peneliti perlu mempelajari kebiasaan-kebiasaan respondennya
termasuk cara mereka berpikir, cara mereka melakukan sesuatu, bahasa yang
dipergunakan, waktu luang mereka, dan sebagainya.
4. Uji coba atau pilot study
Pengumpulan data didahului dengan
uji coba instrumen penelitian pada sekelompok masyarakat yang merupakan bagian
dari populasi yang bukan sample. Maksudnya untuk mengetahui apakah instrument
tersebut cukup handal atau tidak, komunikatif, dapat dipahami, dan sebagainya.
5. Merumuskan dan menuyusun
pertanyaan
Setelah hasil uji coba itu
dipelajari, disusunlah instrumen penelitian dalam bentuknya yang terakhir
berupa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan
itu harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia mengandung makna yang
signifikan dan substansif.
6. Mencatat dan memberi kode
(recording and coding)
Melalui instrumen penelitian yang
telah dipersiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang dibutuhkan dari
setiap responden. Informasi-informasi yang diperoleh dari pencatatan ini diberi
kode guna memudahkan proses analisis.
7. Cross checking, validitas, dan
reliabilitas
Tahap ini terdiri atas cross
checking terhadap data yang masih diragukan kebenarannya, serta memeriksa
validitas dan reliabilitasnya.
8. Pengorganisasian dan kode ulang
data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis.
Sumber:
http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/
http://dinulislamjamilah.wordpress.com/2010/04/12/metode-pengumpulan-data