Rabu, 16 Januari 2013

Pengaruh Interaksi Individu Terhadap Gaya Hidup



Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya. Jadi, terdapat adanya hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut dapat antara individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.

Ciri-ciri interaksi sosial menurut Tim Sosiologi (2002), yaitu :
1.      Jumlah pelakunya lebih dari satu orang.
2.      Terjadinya komunikasi diantara pelaku melalui kontak sosial.
3.      Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas.
4.      Dilaksanakan melalui suatu pola system tertentu.

Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial, antara lain :
-          Ada hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interajsi sosial.
-          Adanya komunikasi, berhubungan, dan bergaul dengan orang lain.

 Faktor-faktor yang Mendasari Interaksi Sosial
1. Imitasi.
 Yaitu dorongan untuk meniru orang lain.
Contohnya : Dalam perkembangan bahasa anak, apa yang diucapkan oleh anak,    anak akan mengimitasi dari keadaan sekelilingnya. Anak mengimitasi apa yang didengarnya, yang kemudian menyampaikannya kepada orang lain, sehingga dengan demikian berkembanglah bahasa anak itu sebagai alat komunikasi dalam interaksi sosial.
2. Sugesti.
 Yaitu pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari     orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang  bersangkutan. 
3. Identifikasi.
 Yaitu dorongan untuk menjadi sama dengan orang lain.
Contohnya : Segala sesuatu yang dilakukan orang tua, akan ditiru oleh anaknya.
4. Simpati.
Yaitu perasaan rasa tertarik kepada orang lain. Simpati merupakan perasaan, maka simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan atas dasar perasaan atau emosi. Dalam simpati, orang merasa tertarik kepada orang lain yang seakan-akan berlangsung dengan sendirinya, apa sebabnya merasa tertarik sering tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut.
Simpati berkembang dalam hubungan individu satu dengan individu yang lain. Dengan timbulnya simpati, akan terjalin saling pengertian yang mendalam antara individu satu dengan individu lain.

Keberadaan Orang Lain dan pengaruh Interpersonal
-          Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang. Dengan adanya daya tarik ini, maka akan membentuk rasa suka. Jika orang saling menyukai, maka ia akan mengembangkan komunikasi yang menyenangkan dan efektif. Ia akan merasa senang dan nyaman jika berada di antara orang-orang yang disukainya. Sebaliknya, ia akan merasa tegang dan resah jika ia berada di antara orang-orang yang tidak ia sukai serta ingin menjauh darinya.
-          Hakikat dari hubungan interpersonal adalah bahwa ketika berkomunikasi, kita tidak hanya menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonal. Makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan tentang dirinya, sehingga makin efektiflah komunikasi yang terjalin.


Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, kita berhubungan dengan antar individu dan kelompok di lingkungan sosial yang berbeda-beda. Individu memiliki karakter yang berlainan satu dengan yang lainnya. Perbedaan antar karakter individu sebagai identitas diri individu masing-masing. Perilaku yang ditunjukkan oleh individu, membuat individu yang lain mengambil sikap atau tindakan sebagai reaksi individu yang bersangkutan. Interaksi individu akan membentuk kondisi lingkungan dalam pergaulannya.
Reaksi yang diambil oleh individu, bisa sebagai reaksi positif atau negative terhadap perilaku individu yang lain. Reaksi positif, bisa disebabkan masing-masing individu saling menghargai, mengikuti norma yang berlaku, tidak menunjukkan egois yang berlebihan, persamaan pemikiran, kesamaan kepentingan, tujuan atau merasakan adanya perasaan senasib. Reaksi negatif yang terjadi, bisa karena ada salah satu individu tidak mengindahkan norma-norma yang ada, merasa tidak ada kesamaan kepentingan, egois yang berlebihan, tidak sejalan pemikiran, tujuan yang berbeda dan merasa diri lebih hebat dari yang lain.

Interaksi individu bisa dalam lingkungan keluarga, sekolah, tempat kerja dan masyarakat. Masing-masing lingkungan sosial mempunyai penekanan norma-norma.
·         Lingkungan keluarga.
Sebagai lingkungan sosial awal dalam membentuk karakter individu. Anak sebagai individu menghormati orang tua, menyayangi sesama anggota keluarga. Begitu juga dengan orang tua, menyayangi sesama anggota keluarganya. Jika tidak ada saling menyayangi akan timbul kekacauan dalam keluarga. Keluarga juga sebagai tempat individu untuk berlindung.
·         Sekolah
Individu dalam sekolah menjalankan peranan masing-masing. Individu sebagai murid dalam lingkungan sekolah, berinteraksi dengan individu yang sebaya. Memiliki tujuan yang sama untuk belajar, memiliki kesamaan kepentingan dan ada aturan. Membuat individu hampir tidak ada perselisihan.
·         Tempat kerja.
Individu satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan latar belakang, Namun dengan perbedaan yang ada, mereka harus bekerjasama untuk kemajuan diri dan perusahaannya. Individu dalam lingkungan kerja melakukan hubungan komunikasi yang baik, untuk kemajuan perusahaan. Jika tidak ada komunikasi yang baik, akan membuat lingkungan kerja yang kurang nyaman.
·         Masyarakat
Lingkungan paling luas bagi individu untuk berinteraksi dengan individu lain. Masing-masing individu memiliki perbedaan latar belakang, kepentingan dan tujuan. Hal yang kelihatan dengan mata, bisa sebagai kebohongan karena ada kepentingan dan tujuan yang berlainan. Individu menjaga jarak sebagai perlindungan diri. Tapi masing-masing individu saling menghargai karena adanya norma sosial.



Sumber:
http://intandalamdebu.com/volume-25/dampak-interaksi-individu/
http://silvrz.blogspot.com/2011/11/interaksi-sosial-dan-pengaruh.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar