Konsep diri merupakan
faktor penting didalam berinteraksi. Hal ini disebabkan oleh setiap individu
dalam bertingkah laku sedapat mungkin disesuaikan dengan konsep diri. Kemampuan
manusia bila dibandingkan dengan mahluk lain adalah lebih mampu menyadari siapa
dirinya, mengobservasi diri dalam setiap tindakan serta mampu mengevaluasi
setiap tindakan sehingga mengerti dan memahami tingkah laku yang dapat diterima
oleh lingkungan.
Beberapa ahli merumuskan definisi
konsep diri, menurut Burns (1993:vi) konsep diri adalah suatu gambaran campuran
dari apa yang kita pikirkan orang-orang lain berpendapat, mengenai diri kita,
dan seperti apa diri kita yang kita inginkan. Konsep diri adalah
pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa diperoleh lewat
informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada diri
individu (Mulyana, 2000:7).
Menurut Brooks dan Emmart (1976), orang yang memiliki konsep
diri positi fmenunjukkan karakteristik sebagai berikut:
= Merasa mampu mengatasi masalah. Pemahaman diri terhadap
kemampuan subyektif untuk mengatasi persoalan-persoalan obyektif yang dihadapi.
= Merasa setara dengan orang lain. Pemahaman bahwa manusia
dilahirkan tidak dengan membawa pengetahuan dan kekayaan. Pengetahuan dan
kekayaan didapatkan dari proses belajar dan bekerja sepanjang hidup. Pemahaman
tersebut menyebabkan individu tidak merasa lebih atau kurang terhadap orang
lain.
= Menerima pujian tanpa rasa malu. Pemahaman terhadap
pujian, atau penghargaan layak diberikan terhadap individu berdasarkan dari
hasil apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
= Merasa mampu memperbaiki diri. Kemampuan untuk melakukan
proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang.
Sedangkan orang yang memiliki konsep diri yang negatif menunjukkan
karakteristik sebagai berikut:
= Peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima
kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri.
= Bersikap responsif terhadap pujian. Bersikap yang
berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan, sehingga merasa segala
tindakannya perlu mendapat penghargaan.
= Cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan
subyektif bahwa setiap orang lain disekitarnya memandang dirinya dengan
negatif.
= Mempunyai sikap hiperkritik. Suka melakukan kritik negatif
secara berlebihan terhadap orang lain.
= Mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan
sosialnya. Merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain.
Sumber:
Brooks, W.D., Emmert, P.
Interpersonal Community. Iowa. Brow Company Publisher. 1976
http://www.duniapsikologi.com/konsep-diri-positif-dan-konsep-diri-negatif/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar