Minggu, 02 Desember 2012

Definisi Sikap

Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang, atau peristiwa, yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.


Komponen utama sikap
Sikap mempunyai tiga komponen utama: kesadaran, perasaan, dan perilaku.
Keyakinan bahwa “Diskriminasi itu salah” merupakan sebuah pernyataan evaluatif.Opini semacam ini adalah komponen kognitif dari sikap yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting dari sebuah sikap -komponen afektifnya.Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap dan tercermin dalam pernyataan seperti “Saya tidak menyukai John karena ia mendiskriminasi orang-orang minoritas.” Akhirnya, perasaan bisa menimbulkan hasil akhir dari perilaku. Komponen perilaku dari sebuah sikap merujuk pada suatu maksud untuk berperilaku dalam cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.

Seberapakah Konsistenkah Sikap Itu?

Leon Festinger mengemukakan teori Ketidaksesuaian Kognitif (Cognitive Dissonance). Teori ini berusaha menjelaskan hubungan antara sikap dan prilaku. Ketidaksesuain berarti ketidakkonsistenan. Ketidak sesuain kognitif merujuk pada ketidaksesuaian yang dirasakan oleh seorang individu antara dua sikap atau lebih, atau antara prilaku dan sikap. Festinger berpendapat bahwa bentuk ketidakkonsistenan apapun tidaklah menyenangkan dan bahwa individu akan berusaha mengurangi ketidaksesuaian dan, tentunya, ketidaknyamanan tersebut. Oleh karena itu, individu akan mencari keadaan yang stabil, dimana hanya ada sedikit ketidaksesuaian.

Apakah Prilaku Selalu Mengikuti Sikap?
          Variabel pengait hubungan sikap-prilaku yang paling kuat adalah pentingnya sikap, kekhususannya, aksesibilitasnya, apakah ada tekanan-tekanan sosial, dan apakah mempunyai pengalaman langsung dengan sikap tersebut
          Teori Persepsi Diri: Sikap yang digunakan setelah melakukan sesuatu untuk memahami tindakah yang telah terjadi.
Apakah Sikap Kerja yang Utama?
          Kepuasan Kerja: Perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristik-karakteristiknya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki perasaan-perasaan positif tentang pekerjaan tersebut, sementara seseorang yang tidak puas memiliki perasaan-perasaan yang negatif tentang pekerjaan tersebut.
          Keterlibatan Pekerjaan: Tingkat sampai mana seseorang memihak sebuah pekerjaan berpartisipasi secara aktif didalamnya, dan menganggap kinerja penting sebagai bentuk penghargaan diri,
          Pemberian Wewenang Psikologis: Keyakinan karyawan terhadap sejauh apa mereka mempunyai lingkungan kerja mereka, makna pekerjaan mereka dan otonomi dalam pekerjaan mereka;
          Komitmen organisational: Tingkat sampai mana seorang karyawan memihak sebuah organisasi serta tujuan-tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut.

Komitmen Organsiasional
          Komitmen Afektif: Perasaan emosional untuk organisasi sdan keyakinan dalam nilai-nilainya;
          Komitmen Berkelanjutan: Nilai ekonomi yang dirasa dari bertahan dengan sebuah organisasi bila dibandingkan dengan meninggalkan organisasi tersebut;
          Komitmen Normatif: Komitmen untuk bertahan dengan organisasi untuk alasan-alasan moral atau etis. Sebagai Contoh: seorang karyawan yang memelopori sebuah inisiatif baru mungkin bertahan dengan seorang pemberi kerja karena ia merasa meninggalkan seseorang dalam keadaan yang sulit, bila ia pergi.




Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Sikap






Tidak ada komentar:

Posting Komentar